Senin, 02 Juli 2012

konsep berpacaran dalam islam

Apa yang dimaksud dengan “pacaran”?

Apakah Pacaran sesudah menikah lebih nikmat? Lebih nikmat daripada sebelum menikah? Tidak. “Pacaran sesudah menikah” Itu mustahil terjadi apabila kita kembalikan makna kata pacaran ke makna aslinya, yaitu persiapan sebelum menikah.
Inilah definisi “pacaran” yang baku dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
Apakah pada orang yang pacaran, harus terdapat perilaku saling mengakui pasangan sebagai pacar? Begitukah definisi “pacaran” yang benar? 
Apakah pada orang yang pacaran, harus terdapat aktivitas seksual? “Haruskah saya berhubungan seksual dengan pacar saya?
Apa pun definisi atau pengertian Anda tentang “pacaran”, Kenali dan jalani pacaran yang islami!

Mengapa pacaran?

Karena Nabi Muhammad pun pernah pacaran dengan Khadijah, tetapi secara islami.
Supaya Siap Menikah menurut sudut pandang psikiatri dan agama
Karena ada 12 Alasan Mengapa Bercinta Sebelum Menikah menurut Abdul Halim Abu Syuqqah (ulama Ikhwanul Muslimin)
Halal-Haram Pacaran (Dalil Mana Yang Lebih Kuat?) Yang lebih kuat adalah yang menghalalkan pacaran. Kalau tak percaya, silakan periksa Bantahan terhadap Penentang Dalil Pacaran dan juga Hukum Pacaran dalam Islam
Karena sudah ditakdirkan, perlukah mencari jodoh? Walau sudah ditakdirkan Allah, Dia telah mempersilakan kita untuk berusaha supaya Dia mengubah takdir-Nya. Rasulullah pun telah mengajarkan doa istikharah yang isinya mengandung permohonan mengubah takdir-Nya.

Mengapa bukan sekadar taaruf?

Karena pada kenyataannya, pacaran tidaklah identik dengan “mendekati zina”, seperti Ciuman dengan Pacar
Karena ada yang memohon “Izinkan Aku Berzina”
Taaruf dan pacaran islami: Mana yang lebih efektif? Pada umumnya, pacaran islami itu lebih efektif. Kurang efektifnya taaruf itu dapat kita saksikan contohnya pada kasus Taaruf Unik yang lucu
Karena kita waspada, jangan-jangan… Awas! Taaruf praNikah = bid’ah sesat!!! Sejumlah konsep taaruf ternyata menetapkan aturan atau pembatasan yang bukan berasal dari Allah dan Rasul-Nya
Karena kita waspada pula, jangan-jangan… Taaruf, Sebuah Istilah yang Asal Keren? Pada kenyataannya, untuk pranikah, Islam tidak mensyariatkan taaruf. Yang diajarkan adalah tanazhur (menaruh perhatian), yang kita sebut sebagai pacaran islami.

Bagaimana cara mencegah/mengatasi masalah pacaran?

Kenali secermat-cermatnya apa Yang Sesungguhnya Diinginkan Cewek/Cowok
Gunakan Jurus-jurus penangkal zina supaya selamat dari “zina hati”, “zina mata”, “zina tangan”, dan sebagainya
Meskipun cinta itu misterius, ada sebuah Cara Praktis Mendeteksi Kesungguhan Cintanya
Hadapi dengan bijaksana kalau diancam oleh ortu atau kakak, “Kalau sampai ketahuan, awas kamu!

Apa saja kiat pacaran sehat?

Taaruf dengan ikhwan, perlu tanya apa sajakah? Tidak banyak. Hanya saja, bedakanlah antara apa yang perlu diketahui dan apa yang perlu ditanyakan!
Penuhi Tiga Syarat Utama Tumbuhnya Cinta Romantis: suasana kondusif, kepribadian cocok, getaran hati
Lakukan pada Saat-Saat Terbaik untuk PDKT: suasana kondusif. Lakukan pada Saat-Saat Terbaik untuk Pacaran: saat syetan “dibelenggu”
Gunakan Gaya Pacaran Yang Paling Efektif: menyimak (mendengarkan secara aktif/produktif). Untuk itu, terapkan 10 Kiat Menjadi Pendengar Yang Baik
Utamakan Aktivitas Terpenting Pacaran Islami, tanazhur (saling menaruh perhatian), bukan berduaan
Terapkan Kiat Menulis Surat Cinta Romantis seindah-indahnya
Manfaatkan Agen Cinta yang mendekatkan Anda dengan si dia

Bagaimana kalau kaum santri pacaran?

Bila Aktivis Dakwah Lakukan Pacaran, mereka bisa menjadi teladan bagi orang-orang awam 
Pacaran Islami ala Aktivis Tarbiyah alias ikhwan-akhwat ternyata sejalan dengan konsep pacaran islami di blog ini
Inilah contoh bahwa ustadz pun pacaran (secara islami) 

Apa fatwa ulama yang berkaitan dengan pacaran?

Bolehkah laki-laki memandang perempuan? Boleh, asalkan memenuhi syarat
Bagaimana mengamalkan hadits-hadits tentang berduaan? Antara yang melarang dan membolehkan itu perlu disatukan

1 komentar: